skip to main |
skip to sidebar
Senin, 04 Mei 2009
di
00.25
|
Iseng-iseng buka blog temen, dapet link ini.. Hasil punya Gue ini nih....
Your view on yourself:
Other people find you very interesting, but you are really hiding your true self. Your friends love you because you are a good listener. They'll probably still love you if you learn to be yourself with them.
hmmm... I'll try to be myself....
The type of girlfriend you are looking for:
You are not looking merely for a girlfriend - you are looking for your life partner. Perhaps you should be more open-minded about who you spend time with. The person you are looking for might hide their charm under their exterior.
Kayaknya iya.. Sahabat itu ternyata lebih menyenangkan daripada sebatas girlfriend...
Your readiness to commit to a relationship:
You are ready to commit as soon as you meet the right person. And you believe you will pretty much know as soon as you might that person.
Hmmm... am I...??? Ok, mudah-mudahan emang Gue udah siaap kalau udah ketemu orang yang tepat... Semoga aja cepet-cepet ketemu orang yang tepat..
The seriousness of your love:
You like to flirt and behave seductively. The opposite sex finds this very attractive, and that's why you'll always have admirers hanging off your arms. But how serious are you about choosing someone to be in a relationship with?
Hmmm.... NO comment...
Your views on education
Education is very important in life. You want to study hard and learn as much as you can.
Of course..!! That's very important to get the world, and the life after die.....
The right job for you:
You have plenty of dream jobs but have little chance of doing any of them if you don't focus on something in particular. You need to choose something and go for it to be happy and achieve success.
Owhh... Ada banyak mimpi memang... Gue pengen jadi Bisnisman, Menpora, Orang Shalih dan membahagiakan pemimpin yang adil... Mana yang harus difokuskan..???
How do you view success:
You are confident that you will be successful in your chosen career and nothing will stop you from trying.
Baiklah... Gue bakal terus mencoba dan tidak akan pernah menyerah dalam meraih apapun yang Gue mau....
What are you most afraid of:
You are concerned about your image and the way others see you. This means that you try very hard to be accepted by other people. It's time for you to believe in who you are, not what you wear.
Hmmmm... Gue emang takut Gue nggak diterima dalam lingkungan Gue.... Sekarang memang saatnya Gue percaya...!! OK, I'll try....
Who is your true self:
You are mature, reasonable, honest and give good advice. People ask for your comments on all sorts of different issues. Sometimes you might find yourself in a dilemma when trapped with a problem, which your heart rather than your head needs to solve.
Hmmmm.... Pencerahan........
Coba deh..!!!
Senin, 09 Februari 2009
di
22.01
|
Keren. Menyenangkan. Memotivasi. Menginspirasi. Serangkaian kata-kata tersebut sekiranya layak mewakili perasaan kita para siswa tentang wisata ilmiah SMA kita tercinta, SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya. Serangkaian kegiatan yang diprogram selain untuk refreshing para siswa, juga sebagai gambaran motivasi bagi para siswa, khususnya kakak-kakak kelas 12, untuk memilih Perguruan Tinggi masa depannya. Selain itu, ini juga bisa menjadi motivasi siswa kelas 10 untuk memilih jurusan di kelas 11 nanti.
Persiapan Study Tour
Sebelum kita cerita-cerita tentang wisata ilmiah ini, yuk flash back ke beberapa bulan lalu. Ya, berita tentang Wisata Ilmiah ini sudah dikabarkan semenjak pertengahan semester pertama lalu. Yah, sekitar bulan Oktober gitu lah (Kalo salah, afwan yah..!!). Semenjak semester pertama, tim sekolah terus-menerus mempersiapkan diri untuk menghadapi Wisata Ilmiah ini. Yah, bisa dibilang persiapannya matang lah. Mulai dari pemberitahuan wajib menabung 20 kali di Tabungan KopSis, diadakan jajak pendapat, dan rapat-rapat dengan orang tua siswa. Akhirnya, diputuskan bahwa Wisata Ilmiah tahun 2009 ini diadakan ke jalur Perguruan Tinggi wilayah Jawa ke arah Barat. Ya, dari Bandung, Bogor, dan Jakarta. Dan biaya yang dibebankan kepada orang-tua kita adalah senilai Rp.465.000,00. Terhitung lumayan murah jika mengingat lamanya wisata ilmiah adalah selama 4 hari dan 4 malam. Dan untuk menjaga-jaga spekulasi banyaknya siswa yang tidak ikut dan akan menambah biaya perorangan, Sekolah mengambil kebijakan bahwa siswa yang tidak ikut-pun wajib membayar biaya tersebut.
Setelah lama ditunggu-tunggu seluruh siswa, akhirnya waktu yang dinanti (ceile, kayak lagu Ungu ajah..! hehe) tiba. Senin, 19 Januari 2009, pagi harinya seluruh siswa SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya sekolah seperti biasanya. Namun ada yang berbeda hari ini. Jika biasanya siswa pulang ke rumah masing-masing sekitar pada pukul 17.30 WIB, hari ini pada siang hari SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya sudah sepi. Ada apa gerangan..? Yes, because today is the show time..!! Hari ini seluruh siswa sengaja dipulangkan lebih cepat untuk mempersiapkan diri menjelang kegiatan Wisata Ilmiah ini. Sedikit cerita nih ya.. Buat saya yang pada hari itu lagi sakit perut, pusing-pusing dan lagi Shaum hari Senin, kepulangan ini adalah untuk beristirahat total agar bisa fit pada saat nanti malam. Oh iya, seluruh siswa diwajibkan kumpul di SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya pada malam harinya, yaitu ba’da Maghrib. Yah, hari itu saya tertidur pulas sekali. Hampir aja kelewatan Shalat Dzuhur kalau tidak dibangunkan oleh teman saya. Dia menelepon saya sampai membuat saya terbangun dari dunia mimpi. Karena kebetulan pada hari itu orang-tua saya lagi beli perlengkapan buat saya di Wisata Ilmiah nanti. So, thanks a lot friend..! hehe..
Yaph, setelah persiapan selesai, saya menunggu datangnya sesuatu. Ya, apalagi yang sore-sore ditunggu sama orang yang lagi Shaum, selain Adzan Maghrib..!! Hehe.. Setelah Adzan bergema merdu di daun telinga, saya menikmati indah dan nikmatnya berbuka puasa. Yah, walaupun dengan menu yang sederhana, tapi saya santap dengan gembira, dan tak lupa bersyukur pada Allah SWT. Segera setelahnya, saya bersiap-siap Shalat Maghrib dan akhirnya berangkat menuju sekolah. Sampai di sekolah, sekitar pukul 18.30 WIB, masih terhitung sepi. Hanya ada beberapa rekan yang menyapa dalam kegelapan malam hari itu (Eh,eh, kok malah jadi kayak novel sih..??). Saya mencari sahabat yang membangunkan saya itu untuk mengucapkan terima kasih, tapi tampaknya dia belum datang. Biarlah (sekarang lagu Nidji.. Hehe), akhirnya saya jalan-jalan saja dulu bersama rekan-rekan saya itu. Sementara teman-teman lainnya tiba di sekolah sekitar pukul 19.00 WIT(Waktu Indonesia Tasikmalaya.. Hehe) dan segera melaksanakan Shalat Isya berjamaah. Setelah ngaret beberapa lama, seluruh siswa dikumpulkan di aula pada sekitar jam 8 malam. Kita disana untuk diberi pengarahan dan pemberitahuan peraturan yang disusun panitia yang terus berada di sekolah sejak tadi pagi. Salute for you all, my Teachers..!! Thanks..!!
Sempat terjadi ketegangan pada malam hari itu. Soalnya, banyak siswa malah mengobrol dan membuat forum diskusi sendiri pada saat guru-guru yang rela mengorbankan banyak waktunya untuk siswa itu menerangkan peraturannya. Salah kita juga sih.. Maaf ya, guru..!! Dan akhirnya pemberitahuan itu selesai pada pukul 22.00 WIB. Setelah itu kita tidur, dan bersiap-siap berangkat menuju Bandung. Bus Do’a ibu datang dan siap menampung sekitar 200 siswa kedalam 4 bus pada pukul 02.00 WIB. Bravo..!!! Bandung, I’m coming..!!!
Tujuan Pertama, Bandung..!!!
Di perjalanan, hampir seluruh siswa maupun siswi tertidur pulas. Tiba-tiba kami dibangunkan pada sekitar pukul 04.00 WIB, esok harinya. Kami bertanya-tanya, dimana ini? Oh, ternyata ini adalah tempat pemberhentian kami yang pertama. Masjid Al-Mu’adiyyin yang bertempat di daerah Nagreg-Tasik di Bandung. Kami disana untuk melaksanakan Shalat Subuh berjama’ah dan bersiap-siap menuju tujuan selanjutnya. Eh, sedikit cerita nih, waktu sampai disana sekitar jam 4 subuh, ternyata para akhwat sudah banyak yang mandi lo.. Brrr.. Pasti dingin... Saya sendiri mandi di WC Masjid tersebut segera setelah Shalat Subuh berjama’ah. Yach, sekitar pukul 05.00 WIB lah..
Setelah badan segar dan wangi lagi, kami sarapan pagi di dekat sana juga. Sarapannya ala prasmanan. Jadi, buat yang mau nambah 1-2 piring bisa aja. Hehe.. Tapi saya mah nggak. Gak tau deh temen-temen lainnya mah (Peace cuy..!! Hehe..). Yah, setelah selesai makan-makan, saya dan beberapa teman saya tidak mau kehilangan moment mengabadikan suasana pagi yang cerah itu. So, kita foto-foto deh.. Hehe.. Penyakit narsis tampaknya sudah menyebar ke hampir seluruh siswa maupun siswi SMA Al-Muttaqin. Liat kita lagi foto-foto, ada aja yang minta di-foto-in. Dasar..
Setelah puas ber-narsis-ria, rombongan SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya beranjak dari Masjid Al-Mu’adiyin dan berangkat menuju Kampus IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) Jatinangor.
Kami sebetulnya sampai di Kampus IPDN pada sekitar jam 7 pagi. Namun, tampaknya belum ada izin dari kampus untuk kami bisa melakukan kunjungan kedalamnya. Untunglah, panitia tidak habis akal. Kami dibawa dulu jalan-jalan ke kampus UNPAD yang terletak di dekatnya. Disana kami melakukan tour kampus. Tapi tanpa ada guide, karena ini memang tiba-tiba. Yah, lumayan lah melihat-lihat calon gedung FISIP UNPAD saya. Hehe..
Kami kembali lagi ke Kampus IPDN sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi, tetap saja kami dibuat menunggu cukup lama untuk dapat masuk kesana. Yah, akhirnya sambil menunggu izin masuk ke dalam, kami ber-narsis-ria di sekitar gerbang IPDN. Kami sendiri bau masuk ke Kampus IPDN sekitar pukul 08.30 WIB. Di dalam, kami disambut di gedung Graha Wiyata Praja. Di sana adalah gedung untuk pertemuan-pertemuan di IPDN. Di gedung itu, kami diberikan materi-materi tentang IPDN. Kebanyakan yang dibahas disini adalah tentang Sejarah panjang kampus IPDN sebagai kampus tertua di Indonesia ini. Katanya, kampus IPDN ini didirikan semenjak zaman jajahan Belanda, yaitu pada tahun 1920. Tapi, dulu itu namanya bukan IPDN, melainkan OSVIA dan MOSVIA. Pada tahun 1952, Kementrian Dalam Negeri mengadakan kursus dinas C, dan 2 tahun berikutnya kursus tersebut dilaksanakan di 7 tempat lain. Pada tahun 1956, Kursus Dinas C berubah menjadi APDN yang menjadi cikal-bakal kampus IPDN. Pada tahun 1970, APDN diadakan di sekitar 20 wilayah di Indonesia. Tahun 1967, dibuat IIP (Institut Ilmu Pemerintahan) yang berpusat di Malang, Jawa Timur. Namun pada 1972, pusat IIP dipindahkan ke Jakarta. Hingga pada 2004, APDN yang sudah berubah nama menjadi STPDN, dan IIP digabungkan oleh pemerintah dan diberi nama IPDN yang berpusat di Jatinangor. Weish, panjang ya sejarahnya..
Entah saya salah dengar atau apa, tapi yang saya ketahui dari sana, kalau di IPDN itu hanya ada 2 fakultas saja. 2 Fakultas itu adalah Fakultas Politik Pemerintahan dan Fakultas Management Pemerintahan Daerah. Yach, di IPDN sana mungkin terlihat beberapa siswa yang tertarik untuk masuk ke sana. Tapi, saya lebih banyak menemukan siswa yang lebih tertarik untuk…. Tidur. Hehe (peace, kawan-kawan..!!).
Presentasi di UNPAD nyaman…
Next, kami melanjutkan perjalanan menuju Gedung Rektorat Universitas Padjajaran Bandung. Namun di tengah perjalanan bus kami, bus 2, mengalami kendala sehingga kami harus berhenti di jalan tol pada sekitar pukul 11.00 WIB. Untunglah, kerusakan tidak terlalu parah sehingga kami dapat kembali melanjutkan perjalanan dan sampai di Gedung Rektorat UNPAD pada sekitar pukul 12.00 WIB.
Di Universitas yang FISIPnya terkenal ini, kami disambut ramah dan langsung disambut di gedung mewah yang katanya untuk wisuda para lulusannya. Dan yang paling asik, kami diberi suguhan berupa beberapa kue dan pengganjal perut. Maklum, kami belum sempat makan siang hari itu. Hehe.. Sampai disana, Kepala Sekolah kita tercinta, Bapak Dedi Sugandi memberikan sambutan sekaligus tujuan diadakannya Wisata Kampus ini kepada tim rektorat bagian Humas UNPAD.
Disana, kami diberikan beberapa materi dan profil Universitas Padjajaran. Bukan hanya sejarahnya, tapi juga banyaknya fakultas disana dan cara untuk masuk kesana. Universitas Padjajaran didirikan pada tahun 1957. Artinya, sudah sekitar 52 tahun umur Universitas ini. Pada kampus pertamanya yang terletak di Jatinangor, pembukaan sekaligus peresmiannya dibuka langsung oleh Presiden Pertama kita, Bapak Ir. Soekarno pada tahun 1957. Dan pada peresmian gedung rektoratnya di Bandung, diresmikan oleh Presiden kita saat ini, yaitu Pak Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007 lalu.
Di Universitas Padjajaran terdapat sebanyak 16 Fakultas, yang terdiri dari 11 Fakultas Eksacta dan 5 Fakultas non-Exacta. Jalur masuk ke Universitas Padjajaran ada 3 jalur. Yang pertama, jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang diadakan langsung oleh Mendiknas. Yang kedua, ada SMUP (Seleksi Masuk Universitas Padjajaran). Presentase terbanyak penerimaan masuk UNPAD adalah dari jalur SMUP ini. SMUP mulai diadakan semenjak 3 tahun yang lalu. Harga formulir SMUP adalah Rp.350.000,00. Dan jalur terakhir adalah jalur prestasi.
Universitas yang memiliki target menjadi Universitas kelas Internasional pada tahun 2020 ini memiliki budaya menulis yang cukup kuat di benak para Mahasiswanya. Karena di Unpad ini, jikalau ada mahasiswa berhasil membuat artikel di koran dan dengan syarat-syarat lainnya, para Mahasiswa bisa mendapatkan uang tunai. Weish, pentesan semangat nulisnya.
Di Unpad ini, tampaknya ada beberapa siswa yang tertarik untuk menjadi Mahasiswa UNPAD. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada pemateri. Namun, sayangnya waktu sangat terbatas, sehingga kami harus mengakhiri kunjungan kami disana. Presentasi di gedung rektorat Unpad terasa sangat nyaman. Terbukti, ada beberapa rekan SMA Al-Muttaqin tertidur pulaaas sekali. Sampai pada saat kami bubar, beberapa masih tertidur pulas. Hehe.. Setelah kami selesai melaksanakan kegiatan di Unpad, kami segera mempersiapkan diri untuk menuju Insititut terbaik di Indonesia saat ini, ITB.
ITB, ‘Jangan takut mahal sekolah di ITB!!’
Kami sampai di ITB pada pukul 14.13 WIB. Disana kami langsung disambut oleh pembantu rektorat bagian Humas. Disana, seperti di Universitas lainnya, kami langsung disuguhi sejarah Institut yang dulunya adalah Fakultas Teknik dari Universitas Indonesia ini. Sebenarnya, Institut tempat dimana presiden pertama kita mendapat gelar ‘Ir.’ ini dilahirkan pada tahun 1920. Namun, pada tahun 1950, mereka bergabung bersama dengan Universitas Indonesia, dan menjadi Fakultas Teknik di UI. Barulah pada 1959, Institut tempat berdirinya masjid Salman ini melepaskan diri dari Universitas Indonesia dan merubah namanya menjadi Institut Teknologi Bandungseperti yang kita tahu saat ini.
Selain suguhan sejarah kampus, kami juga diberi-tahu kalau Institut ini memiliki tempat yang sangat strategis di Bandung. Lokasinya dekat dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Seperti jalan Dago, Unpad dan UPI, dan juga kebun binatang. Kalau kita masuk ke ITB, kita akan diberikan banyak sekali pilihan jurusan. Di ITB ini ada sekitar 38 pilihan jurusan untuk mahasiswanya. Jalur masuk ke Institut Teknologi Bandung ada 4. Yaitu jalur PMBP-ITB Daerah, PMBP-Terpusat, SNMPTN, dan jalur beasiswa. Jangan ragu masuk ITB kalau takut harganya mahal. Karena, di kampus ini terdapat sekitar 5000 beasiswa setiap tahunnya. So, kalau kita memang pintar, jangan ragu masuk ke ITB. Untuk informasi tentang ITB, kita bisa browsing langsung ke www.itb.ac.id.
Setelah ada sesi tanya-jawab, kami langsung bersiap-siap kembali ke Bus, dan makan siang disana. Karena waktu yang mepet, kami makan siang di Bus. Namun, masalah kembali menghampiri Bus ikhwan kelas 10 dan 11, yaitu bus 2. Entah kenapa, bus kami itu tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ada kerusakan pada mesinnya. Alhasil, kami dipaksa menunggu. Untunglah bus 4 dengan setia menunggu. Jadi ada teman gitu.. Hehe.. Karena lumayan lama, kami melakukan Shalat Ashar dan Dzuhur dulu di Masjid kebanggaan ITB, Masjid Salman. Masjid ini memang sangat terkenal di Bandung khususnya. Ya, fasilitas di Masjid ini lumayan hebat, dan yang terkenalnya lagi adalah kantin Salman yang sangat terkenal murahnya. Hehe..
Kasus Bus 2..!!!!
Selesai shalat, kami kembali menuju Bus kami. Di bus, kami masih harus menunggu beberapa lama lagi. Namun akhirnya, bus kami berhasil ‘hidup’ kembali dan kami-pun melanjutkan perjalanan. Namun dasar lagi apes, atau memang teguran Allah kepada kami karena kami lupa membaca do’a naik kendaraan, di tengah perjalanan bus kami itu mogok lagi. Hhhh… Karena waktu yang sudah sangat mepet, Bus 4 akhirnya terpaksa meninggalkan bus kami. Jadwal yang sedianya pukul 15.00 WIB itu pun ngaret beberapa lama. Kami, bus 2, sendiri baru sampai di Universitas Pendidikan Indonesia pada pukul 17.00 WIB. Ngaret 2 jam. Hhh… Alhasil, kami tertinggal presentase dari UPI Bandung. Kalau mau info dari UPI, bisa dilihat di www.upi.ac.id.
Setelah duduk sebentar di ruang presentase, kami diajak melakukan Tour kampus UPI sambil menunggu kumandang adzan Maghrib di Bandung. Kami diajak berkeliling kampus dengan jalan kaki. Lumayan menyenangkan, sekaligus streching bagi seluruh siswa yang memang sudah duduk lama di Bus semenjak kemarin. Hhhh… Kami kemudian Shalat Maghrib dan Isya di Masjid Kampus UPI. Kebetulan pada hari itu di kampus UPI sedang mati aliran listrik. So, kita gelap-gelapan di Masjid yang lumayan besar itu.
Hari kedua, Goes to Depok and Jakarta..!!!
Kami berangkat ke Jakarta pada pukul 19.00 WIB. Padahal, di kami dijadwalkan sampai di Jakarta dan check-in di hotel P3G pada jam 19.00 WIB. Di jalan, bus kami suasana ramai sangat terasa. Ada pengamen masuk ke Bus kami. Dasar anak-anak cowok, gokilnya edun. Si pengamen itu ditawan dan dipaksa bernyanyi beberapa lagu baru ‘dilepas’ oleh kami. Hehe.. Di perjalanan kami setelah si Pengamen pergi tidak kalah ramai. Karena, di Bus kami ada bapak guru yang sangat jago bermain gitar. Ya.. Bapak Wildan Tanjung..!! Hehe.. Suasana di Bus seolah menjadi suasana perkemahan yang bernyanyi-nyanyi di tengah api unggun. Beliau memang aktifis pramuka, jadi sudah terbiasa membuat suasana hangat seperti itu. Rame deh..!!
Kami tiba di penginapan P3G pada sekitar pukul 21.00 WIB. Sedikit cerita nih, malam itu perut saya sakit lagi. Sebenernya, itu sakit perut emang udah semenjak seminggu belakangan. Kalau lupa makan, sakit deh. Karena memang, waktu sampai di P3G, para siswa memang belum diberi jatah makan malam oleh panitia. Jadi aja..
Sampai di P3G, kami harus berjalan dulu sekitar 300 meter dari tempat kami berhenti. Karena memang kami melewati jalan sempit, sehingga Bus tidak bisa masuk. Sampai disana, rasanya udah mau tiduur aja. Untung ada seorang temen ngingetin buat makan dulu. Kalo nggak pasti udah nggak kebagian makan deh tuh.. Thanks my friends..!!
UI, terbaik di Indonesia..!!!!!
Esok harinya, kami (saya dan teman-teman sekamar saya) kesiangan. Saya baru terbangun pada pukul 05.30 WIB. Itu pun saya yang paling cepat bangunnya. Teman-teman sekamar saya baru Shalat Subuh pada pukul 6 pagi (haha.. Buka kedok neyh.. hehe..). Kami menjadi tim sekamar yang ‘paling pagi’ sampai di Masjid untuk tausyah dan pengarahan pagi itu. Kami berangkat menuju kantin UI untuk sarapan pagi pada pukul 07.30 WID (Waktu Indonesia Depok), dan sampai di kantin UI pada pukul 08.30 WID. Sampai disana perut yang sudah tidak bisa diajak kompromi langsung menyambar makanan yang disediakan. Hhh.. Kenyang deh. Kami sempat ber-narsis-ria di depan Asrama UI. Kebetulan disana sedang ada bus kuning. Bus ini dikhususkan bagi seluruh Mahasiswa UI. Gratis. Karena ukuran kampus Depok yang memang sangat-sangat besar, maka UI mengadakan fasilitas bus Kuning, yaitu untuk mengantar mahasiswa untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain di UI. Keren yah..? Oh iya, pada tanggal 21 Januari ini ada temen yang Ulang Tahun loh.. Seinget saya ada 2-3 orang gitu deh.. Selamat Ultah aja ya..!! Hehe..
Kami disambut tim UI di Gedung Balai Sidang UI, yang katanya untuk meresmikan Profesor-profesor UI yang memang terbanyak di Indonesia. Gedung tersebut sangat mewah. Mungkin yang paling menarik diantara ruangan-ruangan untuk menyambut kami dari Universitas lain. Disana kami tidak hanya mendengarkan presentase. Tapi, kami diberi buku pegangan untuk mempermudah memahami presentase tersebut. Namun tidak seperti biasanya, suguhan materi tentang sejarah UI tidak terlalu dibahas disini. Karena, di dalam buku pegangan tersebut sudah ada beberapa suguhan sejarah UI. Jadi, kita tinggal membaca disana. Yang banyak dibahas disini adalah masalah Fakultas dan bagaimana cara masuk UI. Fakultas di University of Indonesia ini ada sebanyak 12 Fakultas. 12 Fakultas ini terbagi atas 3 rumpun. Rumpun pertama adalah rumpun Ilmu Kesehatan, yang terdiri atas Fakultas Kedokteran (FKUI), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Ilmu Keperawatan. Rumpun selanjutnya adalah rumpun Ilmu Sains dan Teknologi, yang terdiri dari Fakultas Matematika dan IPA (MIPA), Fakultas Teknik, dan Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Dan terakhir, adalah rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora. Rumpun dengan program study terbanyak di UI ini terdiri atas Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi (FEUI), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI). Sebanyak 10 Fakultas terletak di Kampus UI Depok yang memiliki luas sebesar 320 hektar, dan 2 Fakultas lainnya terletak di Kampus Salemba yang memiliki luas 93.850 m2.
Untuk jalur penerimaan di kampus Universitas Indonesia ada 5 jalur. Jalur pertama adalah SNMPTN. Yaitu jalur penerimaan PTN secara nasional di bulan Juli. Jalur kedua adalah SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia). SIMAK UI adalah ujian seleksi bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke Universitas Indonesia. SIMAK UI tahun ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Maret 2009. Jalur selanjutnya adalah PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar). Dari jalur ini, kesempatan belajar seorang pelajar ke UI adalah tergantung prestasi yang dicapai SMA si pelajar di UI pada tahun-tahun sebelumnya. Jalur keempat adalah jalur prestasi. Dan jalur terakhir adalah Pembinaan Daerah dan Institusi. Untuk info lebih lanjut tentang penerimaan UI, bisa dilihat langsung di penerimaan@ui.ac.id.
Untuk kesempatan masuk UI bagi orang Tasik, lebih khusus UI memberitahukan agar kita optimis masuk ke UI. Karena, rektor Universitas peringkat 267 dunia yang berarti terbaik di Indonesia saat ini, Prof.Dr. Gumilar berasal dari daerah Tasikmalaya. Setiap ada mahasiswa baru yang berasal dari Tasikmalaya, beliau menyambut langsung dengan mengundang makan bersama beliau. Hal ini membuat semangat para calon Mahasiswa UI dari Tasikmalaya bertingkat dan terbukti, presentase Mahasiswa UI yang berasal dari Tasik terus-menerus bertambah setiap tahunnya. Hebat khan..?
Setelah disuguhi materi yang menarik, kami bernarsis-ria di depan gedung rektorat UI. Sayangnya, gedung tersebut sedang dalam proses renovasi. Jadi nggak maksimal deh pemandangannya. Nah, setelah puas mengabadikan pemandangan di UI, kami mengadakan Tour Kampus. Tapi kali ini menaiki Bus. Karena luas wilayah UI yang tidak memungkinkan kami jalan kaki. Bisa-bisa nggak keburu di Dufan lagi. Hehe..
Kampus Universitas Indonesia ini memiliki berbagai fasilitas. Dan kreatifitasnya tampak sangat menonjol. Pertama, kami diajak melihat Balai Riung sekilas. Disini biasanya diadakan wisuda Mahasiswa dan acara-acara besar lainnya. Di sebelah Balai Riung, ada Danau indah yang disebut dengan Danau Kenanga. Kenapa disebut Danau Kenanga? Karena, di danau ini para Wisudawan dan Wisudawati menikmati saat terakhirnya di UI. So, Danau Kenanga menyimpan banyak kenangan bagi para lulusan UI. Masjid di Universitas ini dinamakan Masjid Ukhuwah Islamiyah. Karena hebatnya arsitektur UI, setiap hari Sabtu-Minggu di kampus ini sering dikunjungi masyarakat sebagai sarana rekreasi. Ich waw…
Lanjut, kami diajak melihat sebuah jembatan yang menurut saya sangat indah dan mencolok. Namanya Jembatan Texas. Wuiihhh.. Tapi ini bukan sembarang nama loh.. Disebut Jembatan Texas karena menghubungkan antara gedung Fakultas Teknik dan Fakultas Sastra. Jadi Texas. Hehe..
Di UI ini ada daerah hutan yang diproyeksikan sebagai daerah hutan kota. Jadi, UI tidak akan membuat gedung apa-pun di daerah ini. Ini merupakan bentuk kepedulian UI terhadap masalah hutan di Indonesia. Oh iya, jalan-jalan di Kampus Universitas Indonesia ini disesuaikan dengan bangunan-bangunan di dalamnya. Ada Jl. Kedokteran Raya, Jl. UKM, dll. Kreatif ya..?
Di UI, selain ada fasilitas Bus Kuning yang mempermudah Mahasiswa menuju gedung kampus, ada juga fasilitas sepeda gratis di UI. Jadi, UI membangun jalan raya bagi sepeda-sepeda tersebut, yang saling berhubungan antara gadumg-gedung di UI. Wah, bisa jadi masukan nih buat pemerintah DKI. Khan selain sehat dan anti-polusi udara, bisa juga sebagai solusi kemacetan. Salut deh buat UI..!!
Setelah puas melihat-lihat fasilitas yang ada di Universitas Indonesia, kami-pun bersiap-siap berangkat menuju Menara 165 ESQ Training Center.
Menara 165 ESQ, butuh dana sekitar 350 Milyar..!!!!
Tour selanjutnya adalah menuju Gedung Menara 165 ESQ. Ya, sekedar info, ESQ adalah pelatihan jiwa. Disini kita akan mendapatkan keseimbangan antara kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual. Training yang diprakarsai Bapak Ary Ginanjar ini memiliki target Indonesia Emas 2020. Kami sampai di Menara 165 sekitar pada pukul 12.45 WIB. Kami melakukan Shalat Dzuhur dan Ashar di Masjid Baitul Hikmah, di dekat gedung Menara 165 sana. Di Masjid yang diresmikan oleh Direktur PT ELNUSA pada 9 September 1999 itu tampaknya rutin diadakan kegiatan tausyah ba’da Dzuhur. Pada kesempatan itu, saya sedikit mendengar Tausyah yang disampaikan tentang Palestina. Ternyata kejadian ini sudah ‘diskenario’ oleh orang-orang pasukan syetan semenjak zaman Raja Namrud dahulu. Sejarahnya sangat panjang sekali.
Setelah Shalat, kami menuju gedung Menara 165 ESQ. Kesan pertama saat memasuki gedung tersebut adalah : MEWAH. Subhanallah sekali, gedung mewah tersebut ternyata dibangun dengan Bapak Ary sendiri sebagai jaminan peminjaman uang terhadap Bank. Menara ini resmi dibuka semenjak 2 tahun yang lalu. Dan untuk biayanya, tidak tanggung-tanggung : kurang lebih Rp. 350 Milyar sodara-sodara..!!! ich waw…. Di Menara 165 ini, terjadi sekitar 20 training setiap bulannya. Dan rata-rata mencapai 500-800 peserta setiap trainingnya. Hebaaat… Kami hanya sebentar berkunjung ke Menara 165. Karena tampaknya, seluruh siswa dan siswi sudah tidak sabar menuju Dunia Fantasi Ancol. Hehe.. Dan akhirnya kami berangkat menuju Dunia Fantasi di Ancol, Jakarta Utara.
Dufan, sebagai sarana pelepas Stress..!!!!
Yaph, inilah saat-saat yang paling dinanti seluruh siswa dan siswi SMA Al-Muttaqin dalam rangkaian Wisata Ilmiah tahun ini. Dunia Fantasi..!!! Yes..!! Persiapan dilakukan dengan matang. Namun tampaknya seluruh siswa sudah tidak sabar menyambut Dunia Fantasi. Hhhh… Jadi nggak sabar nih..
Namun sayangnya, Dufan pada hari itu hanya buka sampai pukul 18.00 WIB. Dan kami baru datang pada pukul 15.30 WIB. Huh, 2,5 jam bukanlah waktu yang cukup untuk mencoba wahan-wahan di Dufan yang memang sangat banyak. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai membuat ‘skala prioritas’ wahana yang akan kita naiki.
Wahana pertama yang saya naiki adalah kora-kora. Wahana ini adalah salah satu wahana yang membuat mual. Di sejenis perahu, kita diayunkan sampai kemiringan 180 derajat. Wuiihh… Disini saya naik bersama beberapa rekan x2 bersama rekan-rekan lainnya. Wahana selanjutnya adalah tornado. Katanya, wahana ini adalah yang paling ekstrem diantara wahana-wahana lainnya. Kita dibawa terbang dan dijungkir-balikkan di ketinggian maksimal sekitar 5-7 meter. Sayang sekali, disini beberapa rekan akhwat x2 saya tidak mau ikut. Yah, pada payah nih.. Hehe..
Wahana selanjutnya setelah Tornado yang menjadi sasaran saya adalah Halilintar. Wahana ini adalah sejenis kereta yang memiliki trek yang ekstrem. Tadinya saya ingin mengabadikan saat menaiki Halilintar dalam bentuk video. Tapi, ternyata saya salah format dan yang terabadikan hanyalah sebuah foto. Arghh.. Dasar..
Setelah naik naik halilintar, saya dan teman-teman ingin refreshing dulu setelah naik 3 wahan ekstrim berturut-turut. Kami masuk ke wahana Perang Bintang. Yah, disana saya menjadi yang terbaik dengan nilai 12800 kalau tidak salah. Hehe.. Setelah itu, kami ingin naik wahana ekstrem lainnya. Niagara. Namun, tampaknya dewi fortuna belum memihak pada kami. Wahana tersebut tutup karena dalam perbaikan. Walhasil, kami masuk ke rumah kaca yang ada di dekatnya. Rumah kaca cukup menghibur, kjarena itu mengasah insting kita mendapat jalan yang benar.
Setelah 2 kali naik wahana yang membosankan (hehe.. Maksudnya nggak ekstrem..), kami naik lagi wahana ekstrem lainnya. Kicir-kicir. Wahana ini yang paling membuat saya capek. Lebih enak naik tornado daripada Kicir-kicir. Disini kita diputar terus-menerus tanpa henti. Huuh… Capek deh.. Setelah naik kicir-kicir, saya cenderung lebih banyak jalan-jalan. Akhirnya saya ditinggal teman-teman yang naik Arung jeram dan wahana lainnya.
Karena waktu yang mepet, dan saya menargetkan mendapat foto sunset yang menarik dan untuk mendapatkan itu yang potensial adalah naik bianglala, saya menunggu teman-teman yang mau naik itu. Soalnya, kalau naik bianglala nggak ada yang kenal dalam satu bianglalanya, nggak akan asik. Akhirnya saya menemukan teman-teman yang mau naik bianglala. Tapi sayangnya tidak ada ikhwan. Biarin deh, daripada nggak ada yang kenal samasekali. Waktu itu saya naik bianglala bersama 5 rekan akhwat saya. Hhh…. Namun perjuangan melawan rasa malu karena menjadi satu-satunya ikhwan disana tidak sia-sia. Saya mendapat beberapa foto sunset yang bagus. Hehe.. Nih dia..
Yah, demikian petualangan saya di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta Selatan. Meskipun menyesal karena waktu yang diberikan sangat sebentar, tapi saya cukup bersyukur juga karena banyak kejadian menyenangkan disini. Bersama teman, dan… (tuuuuttt….). Bukan bagian disini dijelasinnya. Hehe..
Setelah puas bermain dan menguji adrenalin di wahana-wahana ekstrem Dufan, kami bersiap-siap untuk berangkat menuju Masjid kebanggaan umat muslim di Indonesia, yaitu Masjid Istiqlal. Ya, di Masjid ini kami hanya numpang lewat dan melaksanakan kewajiban Shalat Maghrib dan Isya. Sekilas info, Masjid kebanggaan umat muslim Indonesia yang ternyata arsitekturnya dibuat oleh orang nasrani ini adalah masjid terbesar dan termegah di Asia Tenggara. So, memang pantaas Indonesia bangga terhadapnya. Tapi kok desainernya orang nasrani ya..?? Yapz, untuk itulah kita sebagai remaja muslim harus sadar bahwa kita harus bisa meraih ilmu setinggi-tingginya agar kita tidak perlu mengandalkan orang Nasrani lagi. Setelah Shalat Maghrib digabung dengan Shalat Isya di Masjid Istiqlal, kami dipersilahkan menikmati suasana Istiqlal terlebih dahulu sebelum berangkat menuju penginapan Puspitek Serpong.
Kedutaan Besar Malaysia!!
Setelah puas dengan Bandung-Depok-Jakarta, kami berangkat menuju daerah Bogor. Tapi, sebelumnya kami berangkat menuju hotel Puspitek di Serpong, Tanggerang. Kami menginap di hotel yang berada di dalam Puspitek Indonesia Serpong ini. Fasilitas disini sangat menunjang. Namun, karena dalam satu kamar yang harusnya hanya bertiga tapi dijadikan berlima, terasa kurang juga. Kami check-in ke Hotel sekitar pukul 21.00 WIB. Istirahat disana sangat nyaman. Para siswa yang dijadwalkan check-out pukul 07.00 WIB ternyata check-out sekitar jam 8 pagi. Pagi itu, kami siap meninggalkan hotel sekitar jam 8 pagi. Sebelum berangkat, kami dikumpulkan terlebih dahulu untuk melaksanakan pengarahan dan pembacaan Asma’ul Husna.
Ternyata, untuk tujuan selanjutnya kami tidak bisa sepenuhnya bersama-sama. Kami harus dipisah menjadi 3 bus ke Kedubes Malaysia,dan 1 bus menuju ke Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Siswa kelas 12 dan kelas Sosial menuju ke STAN, sedangkan sisanya menuju ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Saya termasuk ke yang berangkat menuju Kedubes Malaysia.
Kami berangkat ke Kedubes, dan sampai sekitar jam 10.40 WIB. Sampai disana, kami langsung disambut oleh Bapak Darsham Daud, selaku Direktur Pejabat Promosi Pendidikan Kedubes Malaysia, Jakarta. Beliau mempresentasikan bagaimana situasi pendidikan di Malaysia sana. Itu memotivasi kami untuk tidak hanya ber-orientasi terhadap Universitas-universitas dalam Negeri saja. Namun juga memperhitungkan keadaan di luar negeri juga. Beliau turut menjelaskan bagaimana prestasi pelajar-pelajar Indonesia di Negeri Jiran sana. Itu juga sangat memotivasi kami dan semakin membuat kami ingin pergi ke Malaysia sana.
Disini kami dijelaskan 6 langkah sekolah di Malaysia. Pertama, kita harus mengirim formulir pendaftaran dengan dokumen yang relevan kepada lembaga pendidikan yang telah mendapat izin dari Kementrian Dalam Negeri untuk merekrut pelajar asing. Setelah itu, kita akan mendapatkan dokumen untuk belajar di Malaysia. Setelah menerima dokumen, Departemen Imigrasi Malaysia akan lembaga pendidikan untuk diberikan kepada pelajar. Sebelum meninggalkan Indonesia, pelajar harus memberitahu informasi tentang pelabuhan masuk, nomor penerbangan, dan waktu tanggal kedatangan kepada lembaga pendidikan. Setelah sampai di Malaysia, pelajar akan dijemput oleh lembaga pendidikan. Dalam waktu 2 minggu setelah ketibaan, lembaga pendidikan akan menyerahkan paspor pelajar ke Departemen Imigrasi untuk dilekatkan kepada stiker pas pelajar.
Disini kami cukup lama berdiskusi. Para siswa sangat ingin bertanya banyak tentang keadaan Universitas di Malaysia sana. Cukup antusias. Banyak pertanyaan terlontar dari para siswa. Namun karena waktu yang terbatas, tidak semua pertanyaan siswa terjawab. Kami keluar dari Kedubes Malaysia sekitar pukul 12.30 WIB. Lalu berangkat ke daerah Bogor untuk melakukan study di Institut Pertanian Bogor.
Study IPB, Shopping Botani Square, dan Wisata Puncak..!!
Setelah melewati sekitar 6 tempat study di daerah Bandung-Jakarta, kini giliran daerah Bogor dijajal. Perjalanan menuju Bogor cukup lama. Kami berangkat dari Kedubes pukul 12.30 WIB. Kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Sampai di Bogor, sekitar pukul 15.30 WIB. Sampai di IPB, kami langsung disambut di Balai IPB, dan disuguhi bermacam-macam info tentang Institut Pertanian Bogor ini.
Institut Pertanian Bogor, sejarahnya, pada tahun 1941 Institut ini masih bersatu dengan Universitas Indonesia. Barulah pada tahun 1963, kampus ini berdiri sendiri dengan nama Institut Pertanian Bogor. Di kampus IPB, terdapat 9 fakultas, dan hampir semuanya adalah untuk anak IPA. Kelebihan di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran Hewannya yang berorientasi langsung ke Rumah Sakit Hewan, yang merupakan Rumah Sakit Hewan terbesar di ASEAN. Yang menarik di IPB, setiap Departemen (jurusan) memiliki benderanya sendiri. Di Balai utama IPB terdapat 9 bendera IPB dengan warna yang berbeda-beda yang melambangkan jurusan di IPB. Oh iya, di IPB ini adalah penyumbang gelar doktor terbanyak di Indonesia.
Untuk jalur masuk IPB tahun ini, ada 3 jalur. Jalur pertama adalah USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) yang merupakan jalur terbanyak penerimaan, yaitu sekitar 70%. Jalur kedua adalah SNMPTN. Dari jalur ini diterima sekitar 20%. Dan yang 10% adalah dari jalur Beasiswa. Setelah selesai melakukan study di IPB, kami menyempatkan diri untuk Shalat Dzuhur dan Ashar terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Botani Square.
Setelah Shalat, kami langsung berangkat menuju Botani Square untuk makan malam dan berbelanja oleh-oleh dari Bogor. Kami sampai di BoQuare sekitar jam 7 malam. Para siswa langsung ‘berubah wajah’ dari pelajar menjadi remaja gaul. Setelah dilepas guru, para siswa langsung menyebar bersama dengan teman –teman se’Gank-nya, teman-teman sepermainan, bahkan beberapa bersama pacarnya.
Pertama, tujuan saya adalah makan malam. Ya, berhubung dari siang hari kami tidak diberi makan, saya langsung mencari tempat untuk makan. Kebetulan saya bersama Jidni, Adit, Siti Hania, Rahmatia, Qiqi, dan Bonita. Kami makan di salah satu restoran disana. Namun, Qiqi dan Bonita tidak jadi memesan makanan disana.
Setelah kenyang makan, kami keliling mall. Salah satu tujuan saya kalau ke Mall biasanya adalah Toko Bukunya. Jadi, kami pergi ke Toko Buku Gramedia disana. Yah, ternyata tidak ada buku yang sedang ingin saya beli. Jadi, kami kesana hanya melihat-lihat saja. Setelah dari toko buku, saya langsung ke toko accessories untuk membeli oleh-oleh. Kebetulan saya sudah berjanji kepada teman saya untuk membelikan suatu oleh-oleh dari sana. Jadi, saya membeli gelang untuk teman saya itu.
Kami selesai di Botani Square sekitar jam 9 malam. Setelah dari Botani Square, kami bersiap-siap untuk pulang ke Tasikmalaya. Tapi, sebelumnya kami berwisata dulu ke Puncak. Oh iya, di Bogor ini 2 teman kami dari bus 2 pulang ke rumahnya yang memang di daerah Bogor. Ada Jeihan dan Fadla. Kami berangkat ke Puncak sekitar pukul 21.30 WIB. Kami sampai di daerah Puncak dan mampir ke Masjid untuk Shalat Maghrib dan Isya sekitar jam 10 malam. Brrr… Shalat Isya di Puncak terasa sangat dingin.
Selesai Shalat, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Tasikmalaya tercinta. Di jalan, kami tertidur pulas. Bertemankan mimpi yang membuai tidur lelap kami, tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat. Hingga akhirnya kami sampai di SMA Al-Muttaqin tercinta pada waktu Subuh, dan kami-pun langsung melaksanakan kewajiban dan nikmatnya bersujud pada Illahi pagi itu (Intinya mah Shalat Subuh..!! Hehe..). Oh iya, Subuh itu ada yang ‘pesta’ ulang taun lo… Rani dari kelas x1 ulang taun. Kebetulan dia bawa kue dari Botani Square. Jadilah pesta kecil-kecilan itu. Hehe.. Lumayan enak lho kuenya. Eh, kok malah komentar kue..?? Selamat ya buat Rani. Semoga tambah baiik dan tercapai impian yang belum tercapai taun lalu. Hehe..
Yah, 3 hari melelahkan sekaligus menyenangkan telah berlalu. Akan percuma dan sia-sia jika kita tidak mendapat apa-apa dari perjalanan ini. Apalagi mengingat orang-tua kita yang telah bersusah payah mendapatkan dana untuk perjalanan ini. Semoga saja setiap siswa tidak memandang kegiatan ini dari aspek hiburannya semata. Tapi ada pelajaran berharga yang sebenarnya mampu dipetik dari kegiatan ini. Saya sendiri jadi semakin ‘melek’ dunia Universitas karena kegiatan ini. Motivasi jadi semakin melejit untuk meraih Universitas dambaan saya. Semoga saja perasaan saya dapat tertularkan terhadap rekan-rekan lainnya. Setidaknya memiliki impian dapat membuat motivasi kita semakin tinggi untuk lebih berusaha meraihnya. Terakhir, semoga SMA Al-Muttaqin semakin eksis dalam kegiatan-kegiatan khas-nya (Intinya mah semoga taun depan ada lagi..!! Hehe).
Muhammad Fathan Mubina
X2
Senin, 12 Januari 2009
di
02.52
|
“ Jatuh cinta, berjuta rasanya... Dibelai – dibelai amboy rasanya… Jatuh cinta, berjuta nikmatnya.. menangis, tertawa karena jatuh cinta.. Oh, asyiknya..”
Kita pasti sering mendengar lirik lagu diatas. Itu hanya satu dari berjuta lagu yang mengatas-namakan cinta. Tapi, bener gak sich, kalo cinta itu nikmat, asyik, dan berjuta rasanya? Kalo iya, emangnya cinta itu apa sich, sampe bisa banyak rasa gitu? Apa sich pacaran itu? Terus, ada gak sich pacaran yang islami?
Yuk kita sama – sama membahas tentang gejala – gejala cinta dalam diri kita! Supaya kita nggak terjebak di dalamnya..
Jatuh Cinta…
Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak dan hasrat. Semua saran dan nasihat ditolak, bahkan logika pun bisa menghilang akibat dari perasaan mabuk kepayang yang nge-bikin rasa melayang-layang ini. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu ini.
Wah, bahaya dong. Apakah islam melarang perasaan yang katanya bahaya ini? Uups…tentu saja nggak, karena cinta adalah pemberian Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta. Bahkan, cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar untuk kelestarian umat manusia.
Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok, bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat, na’udzubillahi min dzalik dah..
Hmm…cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang, wuis…puitis banget! Nah, dalam Islam kalau kita merujuk QS: At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu:
Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya
Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya
Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah.
So, buat kamu – kamu yang menganggap kalo Islam itu anti cinta, kamu salah besar..! islam sangat penuh dengan cinta dan kasih sayang. Tapi, cinta dalam islam tuh lebih terjaga. Nggak berdasarkan hawa nafsu belaka. Ngerti kan guyz..?
Perasaan ke lawan jenis…
Temen – temen, sekarang kita-kan udah remaja, pasti pernah dong, ngerasain yang namanya perasaan suka ke lawan jenis..? Perasaan yang terus ngebuat kita gelisah, resah, seneng, dll. Wah, repot dong… Eits, tenang.. Perasaan tersebut memang sudah semestinya, dan kita gak usah khawatir dengan perasaan tersebut. Biasanya, untuk menyalurkan perasaan tersebut, remaja ABG kayak kita melakukan kegiatan antar antara kita en lawan jenis yang biasanya disebut pacaran.
Ups.. Pacaran..? Apa itu pacaran? Emangnya pacaran itu negative..? apa sih keuntungan en kerugian dari pacaran..? Nah, sekarang kita akan ngebahas tentang apa itu pacaran, apa efek positif en negative pacaran, dan pacaran dari sudut pandang agama.
Efek pacaran itu apa aja sih..?
Ada beberapa penulis yang menyebutkan behwa pacaran adalah rasa cinta yang tidak terjaga. Tapi ada juga yang bilang bahwa pacaran dapat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi sang remaja. Waduh, yang bener yang mana nih..? Coba simak contoh kasus satu ini.
Anto, udah lama suka sama Anti. Setiap hari, kerjaannya CaPer ke Anti. Dan mereka udah deket satu sama lainnya. Akhirnya, Anto memutuskan untuk ‘nembak’ Anti. Hasilnya? Anto diterima oleh Anti. Mereka-pun pacaran. Pada masa awal – awal pacaran, mereka adem ayem. Mereka terlihat sangat kompak. Dimana ada Anto, disitu ada Anti. Dari segi akademis, mereka lebih terpacu untuk memiliki nilai yang bagus. Namun, hingga pada suatu hari mereka terlibat percekcokan yang membuat mereka saling diam dan tidak bertegur sapa. Puncaknya, pada suatu hari, nilai raport mereka berdua hancur. Ini disebabkan mereka lebih berkonsentrasi untuk pacaran daripada belajar. Mereka akhirnya memutuskan untuk putus. Hasilnya, hubungan mereka tambah buruk jika dibandingkan dengan saat mereka masih berteman.
Teman – teman, contoh di atas merupakan gambaran efek positif dan negative dari yang namanya pacaran. Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu efek positif dari pacaran adalah naiknya motivasi diri untuk lebih berprestasi. Anto, ingin memiliki nilai yang baik, karena dia termotivasi oleh Anti.
Namun, di samping efek positifnya, pacaran juga mempunyai efek negative. Contohnya, hubungan kita dengan si ‘Dia’ menjadi lebih buruk saat kita putus dengan si ‘dia’. Ada juga efek negative lain seperti nilai akademik kita turun, karena kita lebih berkonsentrasi untuk pacaran daripada belajar.
Sebenarnya, pacaran itu nggak salah. Tapi, kebanyakan gaya berpacaran remaja muslim saat ini yang salah. Banyak remaja muslim sekarang memiliki gaya berpacaran yang bebas, dan tidak memiliki batas-batas yang harusnya dimiliki.
Cinta menurut Islam, dan Pacaran yang Islami…
Cinta adalah sebuah perasaan suci yang diberikan Allah Swt kepada kita, umat manusia. Namun, cinta para remaja adalah cinta yang cenderung melalaikan. Cinta yang buta, sehingga tidak jarang remaja yang tanpa sadar terjerat kepada lubang kenistaan akibat cinta yang buta itu. Padahal, cinta sesungguhnya adalah suci, karena datang dari yang Maha Suci. Kita tidak layak menjaga perasaan cinta yang menyesatkan seperti cinta yang datang dari syetan durjana.
Cinta itu harusnya Suci, karena datang dari Sang Qudduus. Cinta itu harusnya Lembut, karena datang dari Sang Lathiif. Cinta itu harusnya Mulia, karena datang dari Sang Kariim. Cinta itu harusnya menyejukkan, karena datang dari Sang Waduud. Cinta itu harusnya bermanfaat, karena datang dari Sang Naafi’. Coba kita pikirkan, apakah cinta kita seperti itu? Kalau tidak, berarti cinta kita itu hanyalah cinta semu yang terbatas oleh waktu.
Islam sangat melarang hal – hal yang menjurus kepadaa zina. Pada umumnya, seorang yang pacaran melakukan hal – hal yang menjurus kepada kemaksiatan. Zaman sekarang, remaja dan pacarnya sudah berani berpegangan tangan di depan umum. Gaya berpacaran yang seperti itulah yang harus dihindarkan. Bukankah hal tersebut dilarang oleh agama kita, Islam?
Lantas, apakah dengan demikian pacaran disebut sesuatu yang haram…??? Menurut guru saya tercinta, nggak baik tuh, memutuskan sendiri sesuatu yang nggak ada di Al-Qur’an dan As-Sunnah apakah itu haram atau halal. Coz, itu bukan hak kita lagi. Memutuskan sesuatu itu halal atau haram selain dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, harus dari Ijtihad, yaitu Mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mendapatkan hukum agama yang tidak terdapat dalam qur’an dan hadits, dengan tetap berpedoman kepada qur’an dan hadits. Biasanya itu haknya para ulama dan ahli untuk memutuskan apakah sesuatu itu halal atau haram. Jadi, nggak adil deh kalau sekarang Ane nyebutin pacaran itu halal atau haram.
Tapi, menurut buku yang gue baca nih, emang sih kebanyakan gaya berpacaran remaja muslim kayak kita itu banyak yang salah, sehingga bisa menyebabkan pacaran itu disebut haram. Ich wauw..! Koq bisa..?? Ya, soalnya gaya berpacaran yang bebas itu bisa juga dibilang mendekati zinah. Kalo yang udah mendekati zina kayak gitu udah diatur dalam Al-Qur’an.
Allah SWT bersabda :
“Dan janganlah kamu mendekati zina ; sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (Q:S Al-Isra ; 32).
Teman –teman, dari ayat di atas, kita dapat sekilas menyimpulkan bahwa kita semua harus menghindari segala hal yang mendekati kepada perbuatan zina. Sekarang, apakah pacaran itu mendekati kepada perbuatan zina?
Selain itu, coba simak penuturan Imam Ibnu al-Jauzi, “Kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.” Waduh, jangan sampe dech, kita – kita digolongkan sebagai orang yang tercela.
Simak juga kata – kata mutiara, “Bila kau ingin merasakan jatuh cinta maka bersiap - siaplah untuk merasakan kebahagiaan dan penderitaan. Begitu pula bila kamu memutuskan berpacaran maka bersiaplah untuk kehilangan, tapi itulah resiko yang harus dihadapi oleh orang yang berpacaran, maka dia harus siap kehilangan semua pengorbanaan yang telah dipersembahkan atas nama CINTA sesaat.”
Nah lo.. Tapi, masih menurut buku yang Gue baca, ada gaya berpacaran yang seharusnya dilakukan remaja muslim, apabila mereka sudah terlanjur berpacaran. Ich wauw..!! Kirain pacaran itu haram. Ternyata ada juga toh yang bisa dilakukan remaja muslim kayak kita. Yang seperti apa yah..? Nah, gaya berpacaran yang bisa dilakukan kita itu memilii beberapa persyaratan. Pertama, ada hadist yang berkata bahwa “sebagian dari akhlak Nabi adalah mencintai kaum wanita..”. Apa yang bisa kita ambil dari hadist tersebut? Menurut buku itu, ada beberapa makna yang bisa kita ambil dari hadist tersebut. Yaitu bahwa perempuan dijadikan objek di dalam hadist tersebut, sehingga alangkah pantasnya jika Laki-laki mencintai perempuan, dan perempuan menerima cinta laki-laki. Dari penalaran si Penulis, Ane Cuma bisa menyimpulkan nih, kalo pacaran muslim itu harusnya sang Pejantan yang ‘nembak’ sang Betina. Bukan sebaliknya. Setuju nggak..? Kalo nggak, kasih saran ya.
Kedua, masih menurut buku yang gue baca, pacaran yang bisa dilakukan remaja muslim kayak kita itu pacaran yang dapat merubah sang remaja untuk belajar dan beribadah lebih baik lagi. Pacaran yang memotivasi kepada kebaikan. Dan ketiga, yang terpenting pacaran itu berporos kepada Allah SWT sehingga memiliki batas-batas yang jelas dan sahih. Nah, kalau udah berporos kepada sang Maha Mencintai, Insya Allah gaya pacaran kita itu sehat, dan tidak membuat kita terjebak dalam hubungan atas dasar keinginan nafsu belaka.
So, kita bisa menyibukkan diri kita sendiri dengan hal yang lebih berguna daripada mengikuti nafsu syetan. Ane nggak bilang kalo pacaran itu nafsu syetan, toh ada juga pacaran yang sehat. Lebih baik kita meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah SWT. Coz, dengan mencintai Allah, kita nggak akan pernah rugi. Selain itu, jika kita sudah benar – benar mencintai Allah, maka Allah pun akan mencintai kita. Jika kita sudah dicintai Allah, Subhanallah, nggak ada ruginya deh! Simak deh, hadist Nabi berikut : “Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Saw. bersabda: Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Allah memanggil Jibril dan berkata; sesungguhnya Allah mencintai seseorang maka cintailah dia. Maka Jibril ikut mencintainya. Kemudian Jibril memanggil seluruh penghuni langit, dan berkata ; Sesungguhnya Allah mencintai seseorang maka cintailah dia, maka seluruh penghuni langit mencintainya. Kemudian orang tersebut diterima di bumi.”
Wuiih, hebat khan bisa dicintai oleh semua penghuni langit! Percaya deh, itu semua akan bermanfaat bagi kita. Nah, dari artikel ini, kita tau kalo pacaran itu banyak yang sia-sia. Tapi, apakah pacaran itu semuanya sia-sia..? Ternyata nggak juga. Tapi, gaya berpacaran yang digunakan bukannya gaya pacaran yang bebas dan tidak memiliki batas. Kalau kita memakai gaya pacaran yang sehat dan tetap berbatas kepada norma agama, pacaran bisa jadi bermanfaat. Karena, dengan berpacaran, kita dapat termotivasi untuk berbuat sesuatu dengan lebih baik lagi. So, Pacaran bebas? No Way!